Review Negeri Para Bedebah


Judul: Negeri Para Bedebah
Penulis: Tere Liye
Jumlah Halaman: 444
ISBN: 978-979-22-8552-9


Blurb:
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding dunia nyata

Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah

Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat

---

Di novel ini, Tere Liye memberitahukan kesibukan Thom yang seolah-olah melebihi kesibukan presiden. Bab pertama, saya merasa Tere Liye memberikan gambaran yang apik. Thomas sendiri adalah seorang konsultan keuangan sekaligus orang yang tergabung di sebuah klub tinju. Cerita bergulir sampai Thom membantu Paman Sam untuk menyelamatkan Bank Semesta. Mulai saat itu, saya merasakan ketegangan yang tidak biasa.

Sebagai seorang mahasiswi di jurusan ekonomi, saya sangat terkagum-kagum tentang cara Tere Liye menyampaikan masalah ekonomi. Bagaimana cara dia riset? Seberapa lama? Sebab, dimulai dari---terutama---bab dua, Tere Liye telah membahas tentang ekonomi dengan cara yang menurut saya luar biasa.
Thom sendiri seperti orang yang terkesan tidak peduli, awalnya saya berpikir begitu.

“Apa pertanyaanmu tadi? Kau bergurau. Aku konsultan keuangan profesional, aku tidak peduli dengan kemiskinan. Yang aku cemaskan justru sebaliknya, kekayaan, ketika dunia dikuasai segelintir orang, nol koma dua persen, orang-orang yang terlalu kaya.”---hlm 17.

Namun, setelah saya pikir-pikir, kata Thom tersebut memberikan makna yang lebih. Yakni, perputaran uang hanya dikuasai oleh orang-orang ‘yang sama’. Itu sesuatu yang tidak sehat. Dan, dugaan saya tidak salah, di novel ini tindakan orang-orang kaya dan berkuasa disinggung: membeli hukum. Jika hukum dibeli sudah pasti ketidakadilan berada di mana-mana.

Saya cukup terpukau tentang cara Tere Liye menyinggung pemerintahan. Bisa dikatakan sarkas dan ‘tepat sasaran’. Ketika saya mulai membaca buku ini, saya pikir cara Tere Liye mengungkap hal-hal buruk tentang penguasa dengan cara si tokoh menjadi ‘penentang’. Ya, gambaran awal saya, Thom adalah orang yang jujur dan suka menegakkan keadilan untuk masyarakat yang tertindas. Tapi tidak, justru dimulai dari Penyelamatan Bank Semesta dan bergulir ke adegan balas dendam di mulai dari bab 28.

Saya tidak menemukan kekurangan apa-pun. Hanya beberapa adegan yang membuat saya sedikit mengernyit dan beberapa bisa ditebak.

Terakhir,
Aku tahu sejak dulu, dua bedebah itu hanyalah bayang-bayang.



#NgereadKuy
#KmcBatch10

Komentar

Posting Komentar